Standart
Kompetensi :
Memahami manfaat
keanekaragaman hayati.
Kompetensi
dasar :
3.1. Mendeskripsikan
konsep keanekaragaman gen,jenis,ekosistem melalui
kegiatan
pengamatan.
3.2.
Mengkomunikasikan keanekaragaman hayati Indonesia dan usaha
pelestarian
serta pemanfaatan sumber daya alam.
3.3. Menganalisis
permasalahan keanekaragaman hayati
INDIKATOR
1.
Mendeskripsikan pengertian keanekaragaman
hayati.
2.
Menyebutkan macam-macam keanekaragaman hayati.
3.
Membedakan keanekaragaman hayati tingkat gen,
jenis dan ekosistem.
4.
Memberi contoh keanekaragaman hayati tingkat
gen, jenis, ekosistem.
5.
Menyebutkan contoh keanekaragaman hayati khas
Indonesia.
6.
Menyebutkan contoh kegiatan manusia yang dapat
meningkatkan dan menurunkan keanekaragaman hayati
7.
Membedakan pola sebaran tumbuhan Indonesia
8.
Membedakan pola sebaran hewan Indonesia
9.
Membedakan pelestarian alam in situ dan ex situ
10. Membedakan
perlindungan alam umum dan perlindungan alam dengan tujuan tertentu
11. Menyebutkan
manfaat keanekaragaman hayati
12. Menyebutkan
nilai-nilai yang terkandung dalam keanekaragaman h ayati
PENDAHULUAN
Keberadaan makhluk hidup dan tempat dimana mereka
hidup membentuk keanekaragaman hayati. Makhluk hidup dan lingkungannya saling
bergantung satu dengan yang lainnya. Sayangnya aktivitas manusia secara
perlahan tapi pasti mulai mengurangi keanekaragaman hayati.
Spesies-spesies tumbuhan dan hewan
semakin banyak berkurang. Dalam bab ini kita akan mempelajari tentang
keanekaragaman hayati dan apa yang dapat kita lakukan untuk melestarikannya.
Sebanyak 87 spesies ikan langka di Indonesia terancam punah akibat
tekanan perubahan teknologi secara
pesat. Selain itu, perilaku negatif terhadap keanekaragaman sumber daya
perikanan juga ikut berperan mengurangi jumlah spesies ikan langka. "Kini
sudah terlihat nyata banyaknya jumlah spesies ikan langka di Indonesia terancam
punah. Dari penelitian
diketahui spesies terancam punah ini mencapai 87 spesies.(pakar
perikanan
dari Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Bung Hatta (UBH), Prof
Dr Ir Hafrijal Syandri, MS di Padang, Sabtu (12/7) .
1. Apa pendapatmu tentang cara penangkapan ikan yang
tidak benar?
2. Bagaimana cara mengatasi agar kegiatan yang
dilakukan manusia tidak sampai
membuat
beberapa spesies ikan punah?
TUGAS 1-1
Carilah informasi – informasi berkaitan dengan keanekaragaman hayati di
internet yang meliputi:
1. Apakah
yang dimaksud keanekaragaman hayati tingkat gen, spesies, ekosistem?
2. Dari
keterangan yang kamu dapat, cobalah buat
tabel perbandingan keanekaragaman hayati tingkat gen, spesies dan ekosistem
beserta contohnya!
3. Sajikan
dalam tabel contoh kasus peranan manusia dalam keanekaragaman hayati yang
menguntungkan dilihat dari aspek ekologi, aspek kepunahan, aspek pendidikan,
aspek ekonomi dan aspek religius pada 5 tahun terakhir! Sebutkan dampak atau
akibat bagi manusia!
4. Sajikan
dalam tabel contoh kasus peranan manusia dalam keanekaragaman hayati yang
merugikan dilihat dari aspek ekologi, aspek kepunahan, aspek pendidikan, aspek
ekonomi dan aspek religius pada 5 tahun terakhir! Berikan dampak atau akibat
bagi manusia!
5. Buatlah
bagan atau diagram tentang nilai-nilai yang terkandung dalam keanekaragaman
hayati berkaitan dengan permasalahan yang kamu sebutkan pada nomer 3dan 4!
6. Buatlah
tabel perbandingan tentang pola sebaran hewan dan tumbuhan yang ada di
Indonesia!
7. Bawalah
contoh bahan – bahan yang menunjukkan keanekaragaman tingkat gen dan spesies!
8. Diskusikan
secara berkelompok hasil temuanmu diatas didepan kelas!
1.
Tabel 1. Perbandingan keanekaragaman tingkat
gen, spesies dan ekosistem
Keanekaragaman hayati
|
Tingkat gen
|
Tingkat spesies
|
Tingkat ekosistem
|
1.
Pengertian
|
|||
2.
Contoh
|
3.
Tabel 2. Tabel
tentang peranan
manusia dalam keanekaragaman hayati yang menguntungkan.
Contoh kasus
|
Aspek
|
Akibat
|
aspek ekologi
|
||
Aspek kepunahan
|
||
Aspek pendidikan
|
||
Aspek ekonomi
|
||
Aspek religius
|
4.
Tabel 3. Tabel
tentang peranan
manusia dalam keanekaragaman hayati yang merugikan.
Contoh kasus
|
Aspek
|
Akibat
|
Aspek ekologi
|
||
Aspek kepunahan
|
||
Aspek pendidikan
|
||
Aspek ekonomi
|
||
Aspek religius
|
5.
Diagram tentang nilai-nilai yang terkandung
dalam keanekaragaman hayati!
1.
Tabel 4. Perbandingan
tentang pola sebaran hewan dan tumbuhan yang ada di
Indonesia.
Pola sebaran
|
Wilayah
|
Spesies
|
Gambar
|
Flora
|
|||
Fauna
|
|||
1.
Keanekaragaman hayati tingkat
gen.
Keanekaragaman tingkat gen adalah
keanekaragaman yang disebabkan oleh pengaruh perangkat pembawa sifat yang disebut gen. Makhluk hidup dalam
satu spesies memiliki perangkat dasar penyusun gen yang sama. Gen merupakan bagian kromosom yang mengendalikan ciri atau sifat
suatu organisme yang diturunkan dari induk/orang tua kepada keturunannya. Gen
pada setiap individu, walaupun perangkat dasar penyusunnya sama, tetapi urutannya ada sebagian yang berbeda bergantung pada masing-masing induknya. Susunan perangkat
gen ini menentukan ciri atau sifat suatu individu
dalam satu spesies.
Kombinasi susunan perangkat gen dari dua induk menyebabkan
keanekaragaman individu dalam satu spesies berupa varietas yang
terjadi secara alami dan secara buatan.
Keanekaragaman secara alami adalah keanekaragaman yang disebabkan karena adaptasi atau penyesuaian diri setiap individu dengan lingkungan hal ini akan berpengaruh pada sifat yang tampak (fenotip) pada individu, di
samping itu keanekaragaman hayati juga ditentukan oleh faktor genetiknya (genotip) atau adanya aliran gen yang merupakan transfer alel gen
dari satu populasi ke
populasi lainnya. Keanekaragaman
buatan dapat terjadi melalui perkawinan silang (hibridisasi), seperti pada
berbagai jenis mangga.
2 Keanekaragaman
Hayati Tingkat Jenis (spesies).
Keanekaragaman spesies mencakup seluruh spesies yang ditemukan di bumi. Spesies
memiliki arti yaitu sebagai sekelompok individu – individu yang berpotensi
untuk berkembang biak dengan sesama
mereka di alam, dan tidak mampu berkembang biak dengan individu-individu dari
spesies lain (Indrawan dkk, 2007). Contoh keanekaragaman spesies yaitu
keanekaragaman pada tanaman pandan yang meliputi:
·
Pandan putih (Pandanus baphtisii)
·
Pandan afrika (Pandanus pygmeus)
Lingkungan hidup meliputi komponen biotik dan
komponen abiotik. Komponen biotik meliputi berbagai jenis makhluk hidup mulai
yang bersel satu (uniseluler) sampai makhluk hidup bersel banyak (multiseluler)
yang dapat dilihat secara langsung.
Komponen abiotik meliputi iklim, cahaya, batuan, air, tanah, dan kelembaban. Contoh faktor kimia yaitu salinitas
(kadar garam), tingkat keasaman, dan kandungan mineral. Komponen biotik dan komponen
abiotik sangat beragam atau bervariasi, oleh karena itu, ekosistem adalah interaksi
antara komponen biotik dengan komponen abiotik.
A.
KEANEKARAGAMAN
HAYATI
di INDONESIA
Keanekaragaman hayati di Indonesia dapat
dibedakan berdasarkan karakteristik wilayah dan persebaran organismenya.
Keadaan lingkungan abiotik yang sangat bervariasi membuat Indonesia kaya akan
hewan dan tumbuhan. Indonesia memiliki 10% dari seluruh spesies tanaman yang
ada di dunia, 12% spesies mamalia, 16% spesies reptilia dan amfibi, serta 17%
spesies burung dunia. Sejumlah spesies tersebut bersifat endemik, yaitu hanya
terdapat di Indonesia dan tidak ditemukan di tempat lain.
Contohnya:
a. burung
cendrawasih di Papua
b.
burung maleo di Sulawesi
c.
komodo di Pulau komodo
d.
Anoa di Sulawesi
e.
Rafflesia arnldii di
Pulau Sumatera
f.
Bunga bangkai (Amorphophallus sp).
Tentang hewan yang dilindungi di Indonesia kalian bisa buka web berikut ini.......
A. PENGARUH KEGIATAN MANUSIA TERHADAP KEANEKARAGAMAN HAYATI
Gangguan-gangguan terhadap komponen-komponen
ekosistem dapat menimbulkan perubahan pada tatanan ekosistemnya. Besar atau
kecilnya gangguan terhadap ekosistem dapat merubah wujud ekosistem secara
perlahan-lahan atau secara cepat pula. Contoh-contoh gangguan ekosistem ,
antara lain penebangan pohon di hutan-hutan secara liar dan perburuan hewan
secara liar dapat mengganggu keseimbangan ekosistem. Gangguan tersebut secara
perlahan-lahan dapat merubah ekosistem sekaligus mempengaruhi keanekaragaman
tingkat ekosistem. Bencana tanah longsor atau letusan gunung berapi, bahkan
dapat memusnahkan ekosistem. Tentu juga akan memusnahkan keanekaragaman tingkat
ekosistem.
Aktifitas Manusia Dapat Menurunkan Keanekaragaman Hayati
Aktifitas manusia dapat menurunkan
keanekaragaman hayati. Beberapa tumbuhan dan hewan telah dinyatakan telah punah
. Contohnya yaitu Australia selama 20 tahun telah kehilangan 41 jenis mamalia,
18 jenis burung, reptilia, ikan, dan katak, 200 jenis invertebrata, dan 209
jenis tumbuhan. Sementara itu, Indonesia kehilangan beberapa satwa penting,
misalnya harimau bali. Saat ini hewan tersebut tidak pernah ditemukan lagi
keberadaannya, Hewan-hewan seperti badak bercula satu, jalak bali, dan trenggiling
juga terancam punah. Belum lagi beberapa jenis serangga, hewan melata, ikan,
dan hewan air, yang sudah tidak ditemukan lagi di lingkungan kita.
Beberapa
faktor yang menyebabkan kepunahan diatas adalah:
Perusakan Habitat
Habitat
yang rusak mengakibatkan organisme tidak memiliki tempat yang cocok untuk
hidupnya. Kerusakan habitat dapat diakibatkan karena ekosistem diubah fungsinya
oleh manusia, misalnya hutan ditebang dijadikan lahan pertanian, pemukiman dan
akhirnya tumbuh menjadi perkotaan. Kegiatan manusia tersebut mengakibatkan
menurunnya keanekaragaman ekosistem, jenis, dan gen.
Selain
akibat aktifitas manusia, kerusakan habitat juga dapat diakibatkan oleh bencana
alam misalnya kebakaran, gunung meletus, dan banjir.
Perusakan
terumbu karang di laut juga dapat menurunkan keanekaragaman ayati laut.
Ikan-ikan serta biota laut yang hidup bersembunyi di dalam terumbu karangtidak
dapat lagi hidup dengan terntram, beberapa di antaranya tidak dapat menetaskan
telurnya karena terumbu karang yang rusak. Menurunnya populasi ikan akan
merugikan nelayan dan mengakibatkan harga ikan meningkat. Kehidupan para
nelayan menjadi terganggu.
Penggunaan Pestisida
Yang
termasuk pestisida misalnya insektisida, herbisida, dan fungisida. Pestisida
yang sebenarnya hanya untuk membunuh organisme penggangu (hama), pada
kenyataannya menyebar ke lingkungan dan meracuni mikroba, jamur, hewan, dan
tumbuhan lainnya.
Pencemaran
Bahan
pencemar juga dapat membunuh mikroba, jamur, hewan dan tumbuhan penting. Bahan
pencemar dapat berasal dari limbah pabrik dan limbah rumah tangga.
Perubahan Tipe Tumbuhan
Tumbuhan
merupakan produsen di dalam ekosistem. Perubahan tipe tumbuhan misalnya
perubahan dari hutan hujan tropik menjadi hutan produksi dapat mengakibatkan
hilangnya tumbuh-tumbuhan liar penting. Hilangnya jenis-jenis tumbuhan tertentu
dapat menyebabkan hilangnya hewan-hewan yang hidup bergantung pada tumbuhan
tersebut.
Masuknya Jenis Tumbuhan dan Hewan Liar
Tumbuhan
atau hewan liar yang masuk ke ekosistem dapat berkompetisi bahkan membunuh tumbuhan
dan hewan asli.
Penebangan
Penebangan
hutan tidak hanya menghilangkan pohon yang sengaja ditebang, tetapi juga
merusak pohon-pohon lain yang ada di sekelilingnya. Kerusakan berbagai
tumbuh-tumbuhan karena penebangan akan mengakibatkan hilangnya hewan. Jadi,
penebangan akan menurunkan plasma nutfah.
Seleksi
Secara
tidak sengaja perilaku kita mempercepat kepunahan oraganisme. Sebagai contoh,
kita sering hanya menanam tanaman yang kita anggap unggul misalnya mangga
gadung, mangga manalagi, jambu bangkok. Sebaliknya kita menghilangkan tanaman
yang kita anggap kurang unggul, misalnya mangga golek, nangka celeng.
Menurunnya
keanekaragaman hayati menimbulkan masalah lingkungan yang akhirnya merugikan
manusia. Misalnya, penebangan hutan mengakibatkan banjir. Hewan-hewan yang
hidup di dalam hutan misalnya babi hutan, gajah, kera, menyerang lahan
pertanian penduduk karena habitat mereka semakin sempit, dan makanan mereka
semakin berkurang.
Aktifitas Manusia yang Meningkatkan Keanekaragaman Hayati
Tidak
semua aktifitas manusia berakibat menurunkan keanekaragaman hayati. Ada juga
aktivitas yang justru meningkatkan keanekaragaman hayati.
Penghijauan
Kegiatan
penghijauan meningkatkan keanekaragaman hayati. Kegiatan penghijauan tidak
hanya menanam tetapi yang lebih penting adalah merawat tanaman setelah ditanam.
Pembuatan Taman Kota
Pembuatan
taman-taman kota selain meningkatkan kandungan oksigen, menurunkan suhu
lingkungan, mamberi keindahan, juga meningkatkan keanekaragaman hayati.
Pemuliaan
Pemuliaan
adalah usaha membuat varietas unggul dengan cara melakukan perkawinan silang.
Usaha pemuliaan akan menghasilkan varian baru. Oleh sebab itu pemuliaan hewan
dan tumbuhan dapat berfungsi meningkatkan keanekaragaman gen.
A. POLA SEBARAN TUMBUHAN
DI INDONESIA
Flora di
Indonesia sangat banyak. Hal ini dipengaruhi oleh berbagai faktor yang
mendukung persebaran tersebut. Diantaranya adalah tinggi rendah dari permukaan
laut, jenis tanah, jenis hutan, iklim, pengaruh manusia, keadaan air dan
lain-lain. Persebaran flora di Indonesia terbentuk karena adanya peristiwa
geologis yang terjadi pada jutaan tahun yang lalu, yaitu pada masa pencairan es
(zaman glasial). Pada saat itu terjadi pencairan es secara besar-besaran
yang menyebabkan naiknya permukaan air laut di bumi, hal ini menyebabkan
beberapa wilayah yang dangkal kemudian menjadi tenggelam oleh air laut dan
membentuk wilayah perairan yang baru.
Beberapa
wilayah perairan baru di sekitar Indonesia yang terbentuk pada masa berakhirnya
zaman glasial itu adalah Laut Jawa yang terdapat di daerah Dangkalan Sunda dan
Laut Arafuru yang terdapat di daerah Dangkalan Sahul. Terbentuknya perairan
baru di daerah dangkalan tersebut menyebakan flora yang semula dapat dengan
bebas bermigrasi akhirnya terhambat oleh perubahan kondisi geologis. Jenis tumbuhan yang tersebar di wilayah Indonesia
meliputi hutan tropis, hutan musim, hutan pegunungan, hutan bakau dan
sabana tropis. Persebaran flora di wilayah Indonesia itu sendiri terbagi ke
dalam 4 kelompok besar wilayah flora Indonesia, yaitu :
1. Wilayah Flora
Sumatra-Kalimantan
Tersebar di pulau Sumatra dan
Kalimantan serta pulau-pulau kecil di sekitarnya (Nias, Enggano, Bangka,
Belitung, Kep. Riau, Natuna, Batam, Buton dll). Contoh flora khas yang tumbuh
adalah Bunga Bangkai (Raflesia Arnoldi).
2. Wilayah Flora Jawa-bali
Tersebar di pulau Jawa, Madura,
Bali dan kepulauan-kepulauan kecil disekitarnya (Kepulauan Seribu, Kep.
Karimunjawa). Contoh flora khas yang tumbuh adalah pohon Burohal (Kepel).
3. Wilayah Flora Kepulauan
Wallacea
Tersebar di pulau Sulawesi,
Timor, Kepulauan Maluku dan Nusa Tenggara. Contoh flora yang tumbuh adalah
pohon Sagu
4. Wilayah Flora Papua
Meliputi wilayah pulau Papua dan
pulau-pulau kecil di sekitarnya. Contoh Flora Khas tumbuh adalah Eucalyptus,
sama dengan jenis tumbuhan yang tumbuh di daerah Queensland Australia Utara.
A. POLA SEBARAN HEWAN DI INDONESIA
Persebaran
fauna di Indonesia menurut Wallace terbagi dalam 3 bagian yaitu bagian barat,
bagian peralihan, dan bagian timur. Ketiga daerah ini dipisahkan oleh Garis
Wallace dan Garis Webber.
a.
Bagian Barat
Bagian barat
ini termasuk dalam provinsi zoogeografi Asiatis yang meliputi Sumatra, Jawa,
Kalimantan, dan Bali. Fauna yang hidup di kawasan ini adalah harimau Sumatra,
macan tutul, banteng, ular kobra, badak bercula satu, burung elang jawa, dan
burung rangkong.
b.
Bagian Peralihan
Bagian ini
adalah kawasan unik dan khas yang disebut juga sebagai Wallace
region. Kekhasan fauna di kawasan ini ialah terdapatnya fauna yang
mempunyai kemiripan dengan fauna kawasan asiatis (tapir dan monyet) tapi juga
mirip dengan fauna yang ada di kawasan Australia (kakatua dan musang). Fauna di
bagian peralihan antara lain anoa, tarsius, burung maleo, burung alo, babirusa,
musang sulawesi, kuskus, dan burung jalak sulawesi.
c.
Bagian Timur
Bagian ini
termasuk dalam provinsi zoogeografi Australian, yang meliputi Maluku dan Papua.
Fauna yang hidup di antaranya kuskus, kanguru, burung cendrawasih, buaya irian,
penyu sisik, dan monyet ekor panjang.
Wilayah persebaran fauna Indonesia Tengah juga sering
disebut dengan wilayah fauna Kepulauan Wallacea
atau cukup fauna Wallacea saja. Selain itu juga sering disebut sebagai wilayah fauna peralihan, yaitu wilayah yang memisahkan
antara wilayah fauna Indonesia Barat dengan wilayah fauna Indonesia Timur.
Wilayah fauna Indonesia Tengah meliputi daerah:
- Pulau Sulawesi
- Pulau Timor
- Kepulauan Nusa Tenggara, seperti Flores, Sumba, Lombok Komodo dan pulau-pulau kecil disekitarnya
Wilayah fauna Indonesia Tengah terletak diantara Garis
Wallace dan Garis Webber. Garis Wallace memisahkan wilayah fauna Indonesia
Tengah dengan Indonesia Barat. Garis Webber memisahkan wilayah fauna Indonesia
Tengah dengan Indonesia Timur.
http://andimanwno.wordpress.com/2009/03/11/fauna-indonesia-barat/Anoa -
http://andimanwno.wordpress.com/2009/03/11/fauna-indonesia-barat/Ikan
http://andimanwno.wordpress.com/2009/03/11/fauna-indonesia-barat/Kuda
http://andimanwno.wordpress.com/2009/03/11/fauna-indonesia-barat/
http://andimanwno.files.wordpress.co/2009/03/katak-pohon-air-terbang-jpg
FAUNA TIPE PERALIHAN
Meliputi fauna di wilayah Sulawesi
dan Kepulauan Nusa Tenggara bagian tengah.
Jenis faunanya adalah:
- Babi Rusa
- Kuda
- Kuskus
- Anoa
- Komodo
- Bavian jambul
- Hap-hap
- Kera
- Tarsius
- Serindit sangihe
- Seriawang Sangihe
- Gagak banggai
- Punggok Togian
- Gosong sula
- Kepudang-sungu sula
- Raja-perling sula
- Anis Sulawesi
- Sikatan matinan
- Julang sulawesi
- Kangkareng sulawesi
A.
PELESTARIAN IN SITU DAN EX
SITU
Pelestarian sumberdaya alam hayati (hewan dan tumbuhan)
dapat dilakukan dengan dua cara yaitu:
1.
Pelestarian in situ
Pelestarian in situ yaitu pelestarian hewan dan tumbuhan
yang tetap berada pada habitat aslinya
Contoh:
·
Pelestarian komodo di Pulau Komodo (NTT) dan Badak Jawa
di Ujung Kulon
2.
Pelestarian ex situ
Pelestarian ex situ yaitu pelestarian hewan dan tumbuhan
dengan cara memindahkan individu dari habitat aslinya ke tempat lain.
Contoh:
·
Pelestarian ex situ tumbuhan dilakukan di kebun botani
atau dikebun koleksi. Kebun koleksi ada di kebun Raya Bogor, Cibodas, Purwodadi
dan bedugul
·
Pelestarian ex situ hewan dilakukan di kebun binatang
B. MACAM – MACAM
PERLINDUNGAN ALAM
Perlindungan
alam dibagi menjadi dua, yaitu perlindungan umum dan perlindungan dengan tujuan
tertentu.
Perlindungan
alam umum
Perlindungan
alam umum merupakan suatu kesatuan (flora, fauna, dan tanahnya). Perlindungan
alam ini dibagi menjadi tiga macam, yaitu sebagai berikut :
a.
Perlindungan alam ketat; merupakan perlindungan terhadap keadaan alam yang
dibiarkan tanpa campur tangan manusia, kecuali dipandang perlu. Tujuannya untuk
penelitian dan kepentingan ilmiah, misalnya Ujung Kulon.
b.
Perlindungan alam terbimbing; merupakan perlindungan keadaan alam yang dibina
oleh Para ahli, misalnya Kebun Raya Bogor.
c.
National Park atau Taman Nasional; merupakan keadaan alam yang menempati suatu
daerah yang luas dan tidak boleh ada rumah tinggal maupun bangunan industri.
Tempat ini dimanfaatkan untuk rekreasi atau taman wisata, tanpa mengubah
ciri-ciri ekosistem. Misalnya: Taman Safari di Cisarua Bogor dan Way Kambas.
Pada tahun 1982 diadakan Konggres Taman hasional sedunia di Bali (World
National Park Conggres).
Perlindungan
alam dengan tujuan tertentu
Macam
perlindungan alam dengan tujuan tertentu adalah sebagai berikut :
Perlindungan
geologi; merupakan perlindungan alam yang bertujuan
melindungi formasi geologi tertentu, misalnya batuan tertentu.
Perlindungan
alam botani; merupakan perlindungan alam yang bertujuan
melindungi komunitas tumbuhan tertentu, misalnya Kebun Raya Bogor.
Perlindungan
alam zoologi; merupakan perlindungan alam yang bertujuan
melindungi hewan-hewan langka serta mengembangkannya dengan cara memasukkan
hewan sejenis ke daerah lain, misalnya gajah.
Perlindungan
alam antropologi; merupakan perlindungan alam yang bertujuan
melindungi suku bangsa yang terisolir,misalnya Suku Indian di Amerika, Suku
Asmat di Irian Jaya, dan Suku Badui di Banten Selatan.
Perlindungan
pemandangan alam; merupakan perlindungan yang bertujuan
melindungi keindahan alam,misalnya Lembah Sianok di Sumatera Barat.
Perlindungan
monumen alam;merupakan perlindungan yang bertujuan
melindungi benda-benda alam tertentu, misalnya stalagtit, stalagmit, gua, dan
air terjun.
Perlindungan
suaka margasatwa; merupakan perlindungan dengan tujuan melindungi
hewan-hewan yang terancam punch, misalnya badak, gajah, dan harimau Jawa.Perlindungan
hutan; merupakan perlindungan yang bertujuan melindungi tanah,
air, dan perubahan iklim.
Perlindungan
ikan merupakan perlindungan yang bertujuan
melindungi ikan yang terancam punah.
C.
MANFAAT MEMPELAJARI KEANEKARAGAMAN HAYATI
1.
Pengetahuan tentang
keanekaragamaan gen merupakan modal
dasar untuk melakukan rekayasa genetika dan hibridisasi (kawin silang) untuk
mendapatkan bibit unggul yang diharapkan.
2.
Pengetahuan adanya
kenaekaragaman jenis dapat menuntun
kita untuk mencari alternatif dari bahan makanan, bahan sandang, dan papan,
juga dapat menuntun kita memilih hewan-hewan unggul yang dapat dibudidayakan.
3.
Pengetahuan adanya
keanekaragaman ekosistem kita dapat
mengembangkan sumber daya hayati yang cocok dengan ekosistem tertentu dapat
meningkatkan hasil pertanian dan peternakan yang pada gilirannya dapat
meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
D.
NILAI – NILAI KEANEKARAGAMAN HAYATI
Manfaat yang diperoleh dalam mempelajari
keanekaragaman hayati, antara lain:
1. mengetahui manfaat setiap jenis organisme.
2. mengetahui adanya saling ketergantungan di antara
organisme satu dengan
lainnya.
3. memahami ciri-ciri dan sifat setiap organisme.
4. memahami adanya hubungan kekerabatan antar
organisme.
5. memahami manfaat keanekaragaman hayati dalam
mendukung kelangsungan
hidup manusia.
Ada beberapa nilai manfaat keanekaragaman hayati bagi
manusia, diantaranya adalah nilai biologi, nilai pendidikan, nilai estetika dan
budaya, nilai ekologi, serta nilai religius.
1. Nilai biologi
Kebutuhan pangan, sandang, obat-obatan, bahan
bangunan, dan oksigen hampir 100 % berkat jasa keanekaragaman hayati. Seluruh
penduduk dunia, kebutuhan makanannya bergantung kepada tumbuhan dan hewan yang
langsung diambil dari alam. Di Asia dan Amerika Latin, menggunakan semua bagian
dari pohon palem, seperti memakan buahnya, menggunakan batang dan daunnya untuk
bahan bangunan, alat penyapu lantai, bahan bakar, memeras minyaknya untuk
memasak, obat-obatan, serta untuk penerangan.
Para ilmuwan dunia percaya bahwa sekitar 80.000
spesies tumbuhan dapat dimakan. Namun, hanya sekitar 30 spesies saja yang mampu
menyediakan 90 % kebutuhan gizi manusia. Sebenarnya alam masih menyimpan banyak
keanekaragaman hayati yang belum tersentuh atau tergali oleh tangan manusia,
bahkan kemungkinan besar masih banyak spesies-spesies yang sebenarnya jauh
lebih berpotensi untuk menghasilkan bahan kebutuhan manusia namun belum
diketahui. Banyak industri yang memerlukan bahan baku dari keanekaragaman
hayati hewan dan tumbuhan. Industri benang memerlukan beberapa jenis tumbuhan
dan hewan. Tumbuhan ada yang diambil batangnya, umbi, buah, bunga, daun,
daging, susu, telur, dan lainlain. Industri kertas memerlukan jutaan ton batang
tumbuhan, begitu pula industri obat-obatan dan kosmetik memerlukan berbagai
jenis hewan dan tumbuhan yang memiliki khasiat tertentu.
2. Nilai pendidikan
Di dalam tubuh makhluk hidup tersimpan sumber gen
yang secara alami telah sesuai dengan alamnya. Oleh sebab itu, lestarinya
keanekaragaman hayati merupakan syarat mutlak untuk tetap menjaga tersedianya
plasma nuftah atau sumber gen. Ini berarti memberi peluang untuk mengembangkan
penelitian demi pemulihan keanekaragaman hayati yang belakangan ini cenderung
mengalami penyusutan.
3. Nilai estetika dan budaya
Keanekaragaman hayati juga memberikan pemandangan
alam yang indah. Tidak mengherankan apabila para wisatawan mancanegara senang
berkunjung ke kawasan hutan alam, sungai, arung jeram, dan laut yang masih
alami. Tidak sedikit keanekaragaman hewan mempunyai bentuk fisik yang bagus
atau perilaku yang lucu, menjadi incaran koleksi manusia. Hewan-hewan yang
memiliki sifat tersebut dapat mendatangkan hiburan bagi manusia.
4. Nilai ekologi
Keberadaan keanekaragaman hayati pada suatu daerah
sangat berperan besar untuk menjaga proses ekosistem, seperti daur zat, dan
aliran energi. Di samping itu, keberadaan keanekaragaman hayati, khususnya
keanekaragaman tumbuhan, mempunyai peran besar dalam menjaga tanah dari erosi
dan terjaganya proses fotosintesis. Dalam skala luas, keanekaragaman tumbuhan
menjaga daerah aliran sungai serta stabilitas iklim.
5. Nilai religius
Keanekaragaman hayati juga memiliki fungsi untuk
mengingatkan kita akan kebesaran Tuhan yang telah menciptakan alam raya ini
dengan keindahan yang tiada tara.
DAFTAR PUSTAKA
Andiman.
2009. Fauna Indonesia Tengah.
http://andimanwno.wordpress.com/2009/03/13/fauna-indonesia-tengah (diunduh 15 April 2012).
Anonimus. 2000.
Nilai Biologi, Ekonomi Dan Budaya Dari Sumber Daya Alam. Artikel on line. Diterbitkan 11 Juni 2000. http://free.vlsm.org/v12/sponsor/Sponsor- Pendamping/Praweda/Biologi/0041%20Bio%201-9b.htm
Indrawan, M.,
Primack. R. B., dan Supriatna. J. 2007. Biologi Konservasi. Yayasan Obor
Indonesia, Conservation International- Indonesia, Pusat Informasi Lingkungan
Indonesia (PILI), Yayasan WWF Indonesia, Uni Eropa, dan YABSHI – Yayasan Bina
Sains hayati Indonesia. Jakarta.
Pratiwi. 2007.
Biologi untuk SMA kelas X. Penerbit Erlangga
Supriatna, J.
2008. Melestarikan Alam Indonesia. Yayasan Obor Indonesia. Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar