Sabtu, 03 Maret 2012

KANDUNGAN KIMIA PADA DAUN


IDENTIFIKASI KANDUNGAN KIMIA PADA BERBAGAI DAUN
 
                                                     Gambar Kol Banda

BAB I : PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Indonesia merupakan negeri yang melimpah dengan keanekaragaman hayati, baik tumbuhan, hewan.
1.2  Identifikasi masalah
Identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah:
1.      Masih banyak jenis tanaman yang belum teridentifikasi manfaatnya secara maksimal. Sperti misalnya daun belimbing wuluh, kol banda yang hanya dimanfaatkan sebagai tanaman hias saja, jambu biji yang sebenarnya bisa sebagai obat deare tapi banyak orang yang masih takut jika mengkonsumsi.
2.      Banyak obat – obatan modern atau kimia yang sudah beredar dipasran, padahal kita tahu bahwa obat – obatan kimia ini dapat merusak jaringan dalam tubuh kita dalam jangka waktu yang cukup lama.
3.      Masyarakat kita belum memiliki kesadaran menggunakan tanaman sebagai obat karena uji secara klinis belum begiti dimasyaratkan atau pembuktian – pembuktian secara ilmiah masih jarang dilakukan dan seandainya sudah dilakukan publikasi secara umum masih kurang.
4.      Masih banyak dibutuhkan penelitian- penelitian untuk mengkaji lebih dalam kandungan zat kimia apa saja yang ada dalam suatu jenis tanaman tertentu.

1.3  Pembatasan Masalah
1.      Masalah yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah tentang mengidentifikasi kandungan zat kimia apa sajakah yang ada dalam  tumbuhan Pisonia alba (kol Banda), daun jambu air, daun selada, daun krokot.
2.      Kandungan zat kimia yang akan diteliti meliputi : senyawa alkaloid, terpenoid, steroid, fenolik, flavonoid, saponin, kloroform pada daun – daun tersebut diatas.

1.4  Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi kandungan senyawa alkaloid, terpenoid, steroid, fenolik, flavonoid, saponin, kloroform pada daun – daun  Pisonia alba (kol Banda), daun jambu air, daun selada, daun krokot.

BAB II : LANDASAN TEORI
Pada tumbuhan umumnya mengandung senyawa aktif dalam bentuk metabolit sekunder seperti alkaloid, flavonoid, steroid, triterpenoid, kumarin, dan lain – lain.  Sebelum melakukan isolasi  terhadap suatu senyawa kimia yang diinginkan dalam suatu tumbuhan maka perlu dilakukan identifikasi pendahuluan senyawa metabolit sekunder yang ada pada masing – masing tumbuhan, sehingga dapat diketahui kandungan senyawa yang ada secara kualitatif dan mungkin juga secara kuantitatif.
            Alkaloid merupakan senyawa yang mengandung nitrogen yang seringkali terdapat dalam cincin heterosiklik dan bersifat basa. Alkaloid sebagai golongan yang dibedakan dari sebagian besar komponen tumbuhan lain berdasarkan sifat basanya (kation). Oleh karena itu senyawa ini biasanya terdapat dalam tumbuhan sebagi garam berbagai asam organik dan sering ditangani dilaboratorium sebagi garam dengan asam hidroklorida dan asam sulfat. Alkaloid tersebar luas didunia tumbuhan berbagai perkiraan menyatakan bahwa presentase jenis tumbuhan yang mengandung alkaloid terletak dalam rentang 15-30 %. Beberapa pendapat mengenai kemungkinan peranan alkaloid yaitu:
1.      Alkaloid berfungsi sebagai buangan nitrogen seperti urea dan asam urat dalam hewan.
2.      Tandon penyimpanan nitrogen, meskipun banyak alkaloid ditimbun dan tidak mengalami metabolisme lebih lanjut meskipun sangat kekurangan nitrogen.
3.      Alkaloid dapat melindungi tumbuhan dari serangan parasit atau pemangsa tumbuhan.
4.      Sebagai pengatur tumbuh karena dari segi struktur beberapa alkaloid menyerupai pengatur tumbuh.
5.      Alkaloid dapat mengganti basa mineral dalam mempertahankan keseimbangan ion dalam tumbuhan
Istilah terpenoid dipilih untuk semua senyawa yang terbentuk dari satuan isoprene, tanpa memperhatikan gugus fungsi yang ada, sementara terpena mengacu khusus ke hidrokarbon. Banyak terpenoid terdapat secara alami dalam tumbuhan tidak dalam keadaan bebas tetapi sebagai ester atau glikosida.Pada tumbuhan muda secara filogenitika kandungan terpenoid rendah sementara karotenoid dan steroid lebih tersebar lagi.
Saponin adalah senyawa yang aktif, permukaan yang kuat menimbulkan busa, jika dikocok dengan air pada larutan konsentrasi yang rendah sering menyebabkan hemolisis sel darah merah. Dalam kelarutan yang sangat encer saponin sangat beracun untuk ikan. Tumbuhan yang mengandung saponin telah digunakan sebagi racun ikan selama beratus – ratus tahun. Beberapa saponin juga telah bekerja sebagai anti mikroba. Jenis saponin yang dikenal ada dua macam yaitu glikosida terpenoid alkohol dan glikosida  struktur steroid tertentu yang mempunyai rantai samping spiroketal. Kedua jenis saponin ini larut dalam air dan etanol, tetapi tidak larut dalam etanol. Golongan flavonoid dapat digambarkan sebagai deretan senyawa C6- C3- C6 yang memiliki arti kerangka karbonnya terdiri atas dua gugus C6 (cincin benzene tersubtitusi) dan disambungakan oleh rantaialifatik tiga karbon.
Golongan terbesar flavonoid berciri mempunyai cincin piran yang menghubungkan rantai tiga karbon dengan salah satu cincin benzene. Flavonoid dapat bekerja sebagai inhibitor kuat pernafasan. Beberapa flavonoid menghambat fofodiesterase, flavonoid lain menghambat aldoreduktase, monoamina oksidase, proteinkinase balik transcriptase, monoamina oksidase, DNA polymerase dan lipooksigenase.
Flavonoid bertindak sebagi penampang yang baik hidroksi dan superoksida dan dengan demikian melindungi lipid membrane terhadap reaksi yang merusak. Aktivitas oksidasinya mungkin dapat menjelaskan mengapa flavonoidn tertentu merupakan komponen aktif tumbuhan yang digunakan secar tradisional untuk mengobati gangguan fungsi hati. Flavonoid tertentu dalam makanan tampak menurunkan agregasi platelet dan demikian mengurangi pembekuan darah. Jika flavonoid dipakai dikulit juga akan dapat menghambat pembekuan darah.

III. METODE PENELITIAN
Dalam penelitian ini dilakukan uji kandungan sampel daun dengan alat dan bahan serta prosedur kerja sebagai berikut:
Alat dan Bahan :
Senyawa alkaloid (metode identifikasi pendahuluan Calvenor fitgerald).
*      Bahan (daun) dipotong kecil dan ditimbang 4 gram
*      Garam dapur sebanyak 4 gram
*      Garam dan daun digerus sampai halus dengan mortar
*      Kloroform sebanyak 10 ml
*      Kloroform amoniak 0,05 M sebanyak 5 ml
*      Asam sulfat 2N sebanyak 0,5 ml
*      Pereaksi meyer
*      Endapan putih dari percobaan diatas.
Cara kerja
Senyawa terpenoid, steroid, fenolik, flavonoid dan saponin
a.       Daun ditimbang kemudian dipotong kecil – kecil kemudian dimasukkan dalam beker glass
b.      Ditambahkan alkohol 96 % sebanyak 26 ml
c.       Didiamkan selama 10 menit, lalu disaring
Lapisan kloroform atau lapisan bawah.
a.       Lapisan kloroform diambil 5 tetes, kemudian diletakkan dalam pelet tetes dan dibiarkan dan biarkan sampai kering
b.      Kemudian ditambah 5 tetes asam asetat anhidrat dan satu tetes asam sulfat pekat.
c.       Terbentuknya warna pink menandakan reaksi yang terjadi positif berarti mengandung senyawa terpenoid.
d.      Terbentuknya warna hijau atau biru menandakann reaksi positf, berarti daun mengandung steroid.
Lapisan air (lapisan atas)
a.       1 ml lapisan air diambil, dikocok kuat selama 1 menit dan didiamkan. Terbentuknya busa yang tidak hilang selama 5 menit menandakan adanya saponin.
b.      1 ml lapisan air ditambahkan 10 tetes besi (m) klorida (FeCl 32%). Jika timbul warna hijau sampai ungu menandakan positif mengandung senyawa fenolik.
c.       1 ml lapisan air ditambahkan 10 tetes asam klorida pekat serta sedikit serbuk magnesium. Jika timbul warna merah menunjukkan adanya senyawa flavonoid.

BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil Pengamatan

Tabel 1.1
No
Nama tanaman
Alkaloid
Triterpenoid
steroid
Fenolik
Flavonoid
Saponin
1
Pisonia alba (kol Banda)
+
_
+
+
+
_
2
Jambu air
_
_
+
+
_
+
3
Selada
+
_
+
+
_
_
4
Poctulaca grandiflora
+
_
+
_
_
_

Pembahasan:
            Beberapa tanaman yang diuji kandungan kimia mempunyai manfaat yang berbeda – beda. Kol Banda atau Pisonia alba biasa dimanfaatkan sebagai tanaman hias, daun jambu air biasa direbus dan diminum untuk obat tertentu, tanaman selada dimanfaatkan sebagai tanaman sayur yang merupaka sumber vitamin dan mineral. Krokot atau Poctulaca grandiflora digunakan sebagai tanaman hias.
            Setelah melalui tahap pengujian seperti yang tercantum pada prosedur pengujian diatas, maka didapatkan hasil bahwa ternyata kandungan zat kimia dalam berbagai daun berbeda – beda. Pada daun kol Banda atau Pisonia alba diketahui ternyata mengandung senyawa alkaloid, steroid, fenolik dan flavonoid, sedangkan senyawa Triterpenoid dan Saponin tidak ditemukan pada kol Banda ini. Karena mengandung alkaloid maka kol Banda diduga memiliki fungsi untuk menyimpan nitrogen, sehingga pada kondisi alam yang kekurangan nitrogen kol Banda masih bisa bertahan hidup. Kol Banda juga mampu menahan serangan jamur dan parasit. Senyawa alkaloid ini juga berfungsi sebagai zat pengatur tumbuh dan bisa mengganti basa mineral untuk mempertahankan keseimbangan ion dalam tumbuhan. Pada kol Banda juga ditemukan senyawa steroid yang merupakan senyawa organik lemak sterol. Steroid merupakan kelompok senyawa yang penting dengan struktur dasar strena jenuh. Senyawa flavonoid yang ditemukan pada kol Banda dapat menyebabkan tanaman ini tahan terhadap radiasi UV, hal ini disebabkan senyawa ini terdiri dari 15 atom karbon yang umumnya tersebar didunia tumbuhan. Cahaya khususnya panjang gelombang biru dapat meningkatkan pembentukan flavoid dan vlavonoid.
            Pada daun jambu air, setelah pengujian ditemukan mengandung steroid, fenolik, dab saponin. Senyawa saponin merupakan senyawa yang tidak bisa menyatu dengan air atau tidak dapat larut dalam air. Daun jambu biasanya digunakan masyarakat sebagai obat untuk beberapa penyakit, hal ini disebabkan adanya kandungan steroid, fenolik dan saponin.
            Daun krokot setelah dilakukan pengujian ditemukan adanya kandungan alkaloid, steroid, dan fenolik. Dengan adanya kandungan senyawa tersebut maka daun krokot ini bisa dijadikan sebagai sumber mineral bagi manusia.
Demikian juga pada daun selada yang mengandung senyawa alkaloid dan steroid. Kedua senyawa tersebut sangat penting untuk sumber mineral bagi tubuh manusia.

Kesimpulan: 
  •  Daun Banda (Pisonia alba) mengandung senyawa alkaloid, steroid, fenolik, flavonoid.
  • Daun jambu air mengandung senyawa steroid dan fenolik
  • Daun selada mengandung alkaloid, steroid, fenolik.
  • Daun krokot (Poctulaca grandi) terdapat kandungan alkaloid dan steroid.

DAFTAR PUSTAKA

International Union Jurnal of pure and Applied chemistry (1995). “ alkaloids” Compendium of Chemical Terminology Internet adition.
Muller, J. 1998. Die Konstittutionserfoschung der alkaloids. Die pirimidin- piperidin grappe. Deutscher Apotheker verlag. ISBN 3- 7692-0899-4.
Breimai, E. 2002. Alkaloids, btaubungs mittel, halluzinogene undandere wirkstoffe, leitstruren ans den naturew. B. G. Teubner verlag. ISBN 3-519-13542-6
Salisburg, F.B,. Ross, C.W. 1995, Fisiologi Tumbuhan. Jilid 2. Penerjemah Lukman DR, Sunaryono. Bandung. Penerbit ITB. Hal : 150-152. ISBN 979-8591-27-5.

 

 

           






1 komentar:

  1. permisi, saya mau tanya apakah kol banda sudah pernah diteliti secara pasti kandungan yang ada didalamnya ? klo ada apakah ada jurnalnya ? boleh d liat...
    makasih sebelumnya...

    BalasHapus